"Kampret" ku banting guling pink yang ada di ranjangku
"katamu sampek kapanpun aku ada dihatimu!" kali ini bantal pink yang ku banting
"katamu jarak bukan masalah" ku lempar boneka dolpin ke tembok kamar.
"katamu sayang sama aku, katamu hubungan ini bakal awet, kamu bilang kamu setia, nggak akan lirik sana-sini, TAPI APA?" ku seret sepraiku. Aku bener-bener kesel sama dia. Cowok macam apa sih dia itu? Bego banget dulu aku pernah suka sama dia. Bego banget.
Apa salahku? Apa salahku Tuhan? Aku nggak pernah selingkuh, nggak pernah lirik cowok sana-sini.
Tapi kenapa Andra tadi tiba-tiba datang setelah sekian lama kita nggak ketemu lalu dia bilang "kita putus ya?"
OMG, cewek mana yang nggak langsung naik darah kalo cowokmu tiba-tiba datang dan minta putus? Dan bego'nya lagi, mendengar itu aku nangis.
"kenapa?" ku dengar suaraku terisak. Benar-benar kacau suasana hatiku
"Nin, Fianinda. Aku sudah punya cewek lain"
Aku mendelik. Apa? Berani-beraninya dia? Berani-beraninya dia ngeduain aku? Brengsek!
"sori" dia merintih. Sori dia bilang? Nggak salah? Dan aku cukup takjub sama jawabanku atas permintaan maafnya
"cowok gila" dan kemudian aku menamparnya lalu berlari dengan linangan air mata.
Ku sadari saat ku kembali ke alam sadarku aku sedang memegang jam beker hadiah ulang tahun dari Riki sahabat kecilku, lalu dengan amarah yang sangat Aku membantingnya "pyarr!" dan disusul sama teriakan super kenceng m0mi "NINDA! Apa-Apaan kau?!"
Mati aku. Mati aku. Hatiku sudah kacau, jangan tambahi dengan omelan m0mi Tuhan.
Aku melihat ke arah pintuku yang terbuka sekarang. M0mi berdiri disana dan dengan shock melihat aku yang sedang kacau plus kamarku yang berantakan.
"APA-APAAN KAU NINDA! "
oke. Ini awal dari kesialanku.
*Bersambung*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan berkomentar