Ku harap kamu membaca ini,
aku nggak ada niatan buat.mu sedih,
ak cuma ingin kamu tahu. Itu aja.
Keep Smile :)
Jujur aku kaget saat itu,
saat kamu tiba.tiba sms aku dan cerita ke aku tentang masalahmu.
Pertama, aku pikir kamu bohong.
Aku pikir kamu cuma ngerjain aku.
Dan itu nggak lucu.
Tapi semakin ku tanya,
semakin ku tahu kalau itu bukan guyonan, itu beneran. Dan aku terlalu shock untuk mendengarnya.
Aku heran kamu masi bisa bilang "udalah Diyah". Bagaimana bisa amu bilang gitu hah?
Maksudku, ini bukan masalah rebutan pacar, bukan masalah bertengkar ama temen, bukan masalah bertengkar sama ortu, atau masalah putus sama pacar.
Ini masalah lain,
yang nggak pernah bisa aku bayangin.
Maksudku, masalahmu itu kayak masalah yang ada di sinetron.sinetron tahu nggak? Dan ga seharusny masalah macam itu nyangkut ke orang macam kamu.
Nggak seharusnya!
Aku bersyukur sii,
baik bagaimanapun amu masih mau ngehubungi ak dan pamitan dengan amat sangat baik sebelum pergi. Dan kamu masi meng.sms aku selama ini. Aku ga bisa bayangin kalo aku jadi salah satu dari orang.orang yg ga kamu pamiti. Aku pasti bakal marah dan mengutukmu. Aku pasti akan membencimu.
Aku tahu gimana posisimu,
repot kalo ada di posisimu.
Aku tahu betul kenapa amu menyembunyikan ini semua. Tapi di sisi lain, aku juga tahu gimana khawatirny teman.teman SMA.mu, gimana beban yang amu tanggung,
amu ninggalin semuanya begitu saja. Dan jelas itu nggak mudah.
Sobat,
aku tahu kamu sedang ada dalam masala yg berat,
aku ga bisa bantu apa.apa selain do'a,
karena itu bukan kuasaku. Aku mendoakan semoga amu slalu dalam lindungan-Nya.
*aku masi nunggu janjimu lho yo? Ndang mbalik nang Lam0ngan. Awas ae lek gak!